Minggu, 18 Agustus 2013

Bahasa Indonesia keilmuan


Bahasa Indonesia Keilmuan
PENGANTAR BAHASA INDONESIA KEILMUAN
Ilmu yang mempelajari bahasa disebut linguistik. Mengapa bahasa dipelajari? Karena bahasa itu penting.

Pentingnya bahasa:
  1. sebagai alat komunikasi
  2. bahasa menunjukkan budaya
  3. bahasa menunjukkan keindahan
 Kedudukan bahasa dapat dilihat pada
  1. Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia  (Ikrar Sumpah Pemuda 1928)
  2. …bahasa negara ialah bahasa Indonesia  (Undang-Undang Dasar 1945)
 Ragam bahasa Indonesia terdiri dari
  1. daerah: logat, dialek (Jawa, Batak, Sunda, Bali, dll.)
  2. pendidikan formal > ragam baku:
    1. formal
    2. semiformal
    3. nonformal
Contoh ragam  berpendidikan dibanding dengan kurang berpendidikan
à    film > pilem
à    fitnah > pitnah
à    kompleks > komplek
  1. sikap penutur > langgam/gaya:
    1. dipengaruhi oleh umur, kedudukan, keakraban, permasalahan, tujuan
    2. suasana kaku, adab, dingin, hambar, hangat, akrab, santai
  2. sarana
    1. ragam lisan/ujaran
    2. ragam tulisan
            Sejarah ragam baku berasal dari Bahasa Melayu tinggi awalnya banyak digunakan sebagai bahasa sekolah. Penggunaan bahasa Melayu tinggi menunjukkan gengsi dan kewibawaan. Bahasa ini sering dipakai oleh kaum berpendidikan yang kemudian menjadi pemuka berbagai bidang kehidupan.Dengan pengaruh di berbagai bidang kehidupan oleh kaum berpendidikan, bahasa Melayu tinggi akhirnya menjadi bahasa baku.
Proses pembakuan dilakukan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa dan dibantu oleh guru, pengembang ilmu di berbagai jenis lembaga pendidikan, pengasuh media massa, dan kalangan pembina umum. Hal ini dilakukan dalam jangka waktu yang lama.
 Sejarah ejaan Bahasa Indonesia:
  1. Ejaan Van Ophuijsen (1901-1947)
  2. Ejaan Republik/ Soewandi  (1947-1972)
  3. Ejaan Yang Disempurnakan (mulai 16-8-1972
 Sejarah Kamus Bahasa Indonesia:
  1. Kamus Umum BI (Poerwadarminta, 1952,1982)
  2. Kamus Besar BI (PPPB, 1988,1991)
  3. berturut-turut mengalami perkembangan melalui Kongres Bahasa Indonesia hingga sekarang
 Fungsi pembakuan:
1.      pemersatu
2.      pemberi kekhasan
3.      pembawa kewibawaan
4.      sebagai kerangka acuan
Fungsi pembakuan butir 1 hingga 3 merupakan fungsi simbolik. Sedangkan fungsi pembakuan butir 4 merupakan fungsi objektif.

Buku yang banyak memberikan pengaruh pandangan kebahasaan dikarang oleh
  1. Van Ophuijsen (1901)
  2. S.M. Zain (1942)
  3. Madong Loebis (1946)
  4. S.T. Alijahbana (1949)
  5. C.A. Mess (1951)
  6. Fokker  (1951)
  7. Podjawijatna dan Zoetmulder  (1955)
  8. Slametmuljana (1956, 1957)
  9. Gorys Keraf  (1970)
  10. Poerwadarminta  (1967)
  11. Samsuri  (1971, 1978)
  12. M. Ramlan  (1971,1980,1981)
 Penggunaan bahasa Indonesia harus baik dan benar.
1.      bahasa benar > mengikuti kaidah yang dibakukan
Contoh:
Apakah Bang Becak bersedia mengantar saya ke Pasar Besar  dan berapa ongkosnya?
2.      bahasa baik > mengikuti pemanfaatan ragam yang tepat dan serasi menurut golongan penutur dan jenis pemakaian bahasa
Contoh:
Ke Pasar Besar, berapa?
            Bahasa indonesia yang baik dan benar mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran.



Tidak ada komentar: