Bahasa Indonesia Keilmuan
PENGANTAR
BAHASA INDONESIA KEILMUAN
Ilmu yang
mempelajari bahasa disebut linguistik. Mengapa bahasa dipelajari? Karena
bahasa itu penting.
Pentingnya
bahasa:
- sebagai alat komunikasi
- bahasa menunjukkan budaya
- bahasa menunjukkan keindahan
Kedudukan
bahasa dapat dilihat pada
- Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia (Ikrar Sumpah Pemuda 1928)
- …bahasa negara ialah bahasa Indonesia (Undang-Undang Dasar 1945)
Ragam
bahasa Indonesia terdiri dari
- daerah: logat, dialek (Jawa, Batak, Sunda, Bali, dll.)
- pendidikan formal > ragam baku:
- formal
- semiformal
- nonformal
Contoh ragam berpendidikan
dibanding dengan kurang berpendidikan
à film > pilem
à fitnah > pitnah
à kompleks > komplek
- sikap penutur > langgam/gaya:
- dipengaruhi oleh umur, kedudukan, keakraban, permasalahan, tujuan
- suasana kaku, adab, dingin, hambar, hangat, akrab, santai
- sarana
- ragam lisan/ujaran
- ragam tulisan
Sejarah ragam baku berasal dari Bahasa Melayu tinggi awalnya banyak digunakan sebagai
bahasa sekolah. Penggunaan bahasa Melayu tinggi menunjukkan gengsi dan
kewibawaan. Bahasa ini sering dipakai oleh kaum berpendidikan yang kemudian
menjadi pemuka berbagai bidang kehidupan.Dengan pengaruh di berbagai bidang kehidupan
oleh kaum berpendidikan, bahasa Melayu tinggi akhirnya menjadi bahasa baku.
Proses pembakuan dilakukan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa dan
dibantu oleh guru, pengembang ilmu di berbagai jenis lembaga pendidikan,
pengasuh media massa, dan kalangan pembina umum. Hal ini dilakukan dalam jangka
waktu yang lama.
Sejarah
ejaan Bahasa Indonesia:
- Ejaan Van Ophuijsen (1901-1947)
- Ejaan Republik/ Soewandi (1947-1972)
- Ejaan Yang Disempurnakan (mulai 16-8-1972
Sejarah
Kamus Bahasa Indonesia:
- Kamus Umum BI (Poerwadarminta, 1952,1982)
- Kamus Besar BI (PPPB, 1988,1991)
- berturut-turut mengalami perkembangan melalui Kongres Bahasa Indonesia hingga sekarang
Fungsi
pembakuan:
1.
pemersatu
2.
pemberi
kekhasan
3.
pembawa
kewibawaan
4.
sebagai
kerangka acuan
Fungsi
pembakuan butir 1 hingga 3 merupakan fungsi simbolik. Sedangkan fungsi
pembakuan butir 4 merupakan fungsi objektif.
Buku yang
banyak memberikan pengaruh pandangan kebahasaan dikarang oleh
- Van Ophuijsen (1901)
- S.M. Zain (1942)
- Madong Loebis (1946)
- S.T. Alijahbana (1949)
- C.A. Mess (1951)
- Fokker (1951)
- Podjawijatna dan Zoetmulder (1955)
- Slametmuljana (1956, 1957)
- Gorys Keraf (1970)
- Poerwadarminta (1967)
- Samsuri (1971, 1978)
- M. Ramlan (1971,1980,1981)
Penggunaan
bahasa Indonesia harus baik dan benar.
1.
bahasa benar > mengikuti
kaidah yang dibakukan
Contoh:
Apakah Bang Becak bersedia mengantar
saya ke Pasar Besar dan berapa ongkosnya?
2.
bahasa baik > mengikuti
pemanfaatan ragam yang tepat dan serasi menurut golongan penutur dan jenis
pemakaian bahasa
Contoh:
Ke Pasar Besar,
berapa?
Bahasa
indonesia yang baik dan benar mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus memenuhi
persyaratan kebaikan dan kebenaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar